The Marriage Roller Coaster
Judul: The Marriage Roller Coaster
Penulis: Nurilla Iryani
Penerbit: Stiletto
Tahun: 2013
Tebal: 206
ISBN: 978-602-7572-22-5
Audi dan Rafa sudah setahun menikah. Di mata Audi, Rafa yang sekarang berbeda dengan saat mereka pacaran dulu. Rafa sekarang workaholic, sampai hampir tiap hari lembur dan pulang tengah malam. Audi merasa kurang diperhatikan, apalagi mereka menunda memiliki momongan karena Rafa belum siap. Semakin sepilah hidup Audi dan ia sering melampiaskannya dengan hang out ke mall, berbelanja bersama Sonya sahabatnya.
Penulis: Nurilla Iryani
Penerbit: Stiletto
Tahun: 2013
Tebal: 206
ISBN: 978-602-7572-22-5
Audi dan Rafa sudah setahun menikah. Di mata Audi, Rafa yang sekarang berbeda dengan saat mereka pacaran dulu. Rafa sekarang workaholic, sampai hampir tiap hari lembur dan pulang tengah malam. Audi merasa kurang diperhatikan, apalagi mereka menunda memiliki momongan karena Rafa belum siap. Semakin sepilah hidup Audi dan ia sering melampiaskannya dengan hang out ke mall, berbelanja bersama Sonya sahabatnya.
Suatu saat Audi dipertemukan kembali dengan Yoga, sang mantan pacar yang ternyata calon klien perusahannya. Ketegangan Audi dan Rafa semakin menjadi dengan hadirnya Yoga. Sebagai istri yang baik, Audi pun berusaha memenuhi keinginan suaminya dengan tidak berhubungan lagi dengan Yodha dan resign dari kantornya. Padahal, saat itu Audi baru saja dipromosikan sebagai manajer.
Namun, ada saja yang membuat Audi dan Rafa kembali bertengkar sehingga Audi memutuskan untuk pulang ke Jogja. Kali ini, Audi merasa Rafa tidak peduli dan tak mau segera menengok ayahnya yang dikabarkan sakit di Jogja. Pada saat bersamaan, Rafa juga sudah terlanjur membuat janji dengan teman-temannya yang akan merayakan kenaikan jabatannya. Keduanya sama-sama lelah. Keputusan pun harus dibuat. Apakah pernikahan mereka akan berlanjut atau tidak.
“I love you, Raf. I love you so much. I don’t even know why I’m still in love with you. But, I don’t wanna live with someone who makes me feel like I’m the most insignificant person in the world. Aku ingin merasa dicintai, aku pengen merasa dibutuhkan. I need it. I’m desperate of it.” (halaman 183)
***
Jleb, buku ini sangat mengena di hati, karena saya pun merasakan hal yang sama saat pernikahan mengalami up and down seperti roaller coaster. Penulisnya berhasil menyuguhkan suasana pernikahan seperti realita yang tak melulu indah, ke dalam sebuah novel yang bisa mengaduk-aduk emosi pembacanya. Saya nggak tau bagi orang lain yang hidupnya indah terus, tapi bagi saya novel ini cukup mewakili hati hehe. Jadi saya cukup setuju dengan judulnya "The Marriage Roaller Coaster" yang menggambarkan isi novel, bahwa pernikahan itu ada indahnya dan ada juga sebaliknya.
Novel ini menceritakan pasangan yang sama-sama bekerja dan tinggal di ibukota, yaitu Audi dan Rafa. Masalah yang terjadi diantara mereka adalah masalah yang biasa terjadi diantara rumah tangga pada umumnya, misalnya masalah komunikasi. Audi merasa sudah mengerti kegiatan Rafa yang workaholic, padahal dia juga membutuhkan Rafa. Rafa juga merasa sudah bekerja keras demi kebutuhan keluarga, padahal uang bukan segalanya. Dan jika Audi mencoba mengkomunikasikan hal ini, Rafa akan jauh lebih marah.
“Rafa, If I treated you the way you treat me, I promise you wouldn’t stick around the way I do.” (halaman160)
Saya jadi teringat kata-kata bijak
yang mengatakan bahwa tidak ada seorangpun di dunia ini yang cocok satu sama
lain. Yang ada itu adalah saling mengerti dan memahami. See, akan selalu ada masalah dan perbedaan dalam pernikahan. Bahkan
dari sebelum menikah. Mulai dari menentukan tetek bengek pernikahan, menentukan
mau tinggal dimana, kebiasaan yang beda setelah menikah, menentukan pendidikan
anak, dan sebagainya. Namun jangan juga jadi anti dengan pernikahan, karena
menikah itu adalah sunnah Nabi yang termasuk ibadah. Kalau menjalaninya dengan
niat ibadah, tentu saja nggak akan sia-sia, insyaallah.
Walau temanya pernikahan, jangan merasa
berat untuk bisa menikmati novel ini. Bahasanya justru ringan dan kalau lagi luang
pasti tak butuh waktu lama membacanya. Buat teman-teman yang belum menikah juga
boleh banget dibaca sebagai wawasan tentang dunia pernikahan yang akan dilalui
nanti. Secara keseluruhan, saya cukup menikmati novel ini. Saya sendiri walau
sudah punya anak dua, rasanya kok tak bisa ya membuat tulisan tentang dunia
pernikahan hehe. Selamat membaca aja deh pokoknya!
aiiish..romatis banget ^^ kayaknya cocok buat remaja juga ya?
ReplyDelete