Kisah Seorang Anak Gifted

Judul: Gifted

Penulis: Yeni Sahnaz

Penerbit: Grasindo

Tahun: 2012

Tebal: 339 halaman

Tak seperti anak lainnya, Satrio Wibowo yang kerap dipanggil Bowo tak pernah mau diam dan duduk manis di kelas. Guru-guru sering mengeluhkan hal itu pada Yeni, sang mama. Bowo pun sering jadi sasaran bullying teman-teman dan guru karena dianggap aneh dan mengganggu. Yeni pun melakukan berbagai cara agar Bowo mau belajar dan jadi anak penurut. Namun Bowo tetap memberontak dan tetap dengan pendiriannya. Jika dipaksa, Bowo akan mengalami panas dan kejang.

Sejak kecil, Bowo sudah menunjukkan keistimewaan. Dia sering mengamati alam di malam hari, sering menasihati sang mama, dan seringkali bisa membaca hal yang akan terjadi di masa depan. Di usianya yang sangat belia, Bowo banyak mengajukan berbagai pertanyaan kritis pada sang mama seperti pertanyaan-pertanyaan berikut ini (halaman 44).

1. Mengapa di sekolah ia harus mempelajari banyak pelajaran?
2. Mengapa tidak fokus mempelajari bidang yang diminati, pada akhirnya manusia tak mungkin memiliki multiprofesi?
3. Mengapa siswa harus membawa beban berat di tasnya yang dipenuhi buku dan bekal, emngapa tidak disediakan loker dan catering?
4. Mengapa harus ada ulangan yang jawabannya hanya bisa didapat dari hafalan? Menurut Bowo. ia tak senang menghafal karena ingin mempelajari sesuatu dengan minat dan melalui pengalaman hingga bisa lebih memahami.
5. Mengapa cara mengajar guru di sekolah saat ini tak ubahnya dengan memindahkan isi buku ke otaknya? Menurut Bowo, cara ini benar-benar tidak memberi kesempatan pada siswa untuk berfikir kreatif.
6. Hal yang menurut Bowo tak masuk akal adalah mengapa pembelajaran yang memuat banyak rumus diajarkan dengan tergesa-gesa tanpa dipelajari proses penemuannya? Hal ini menurut Bowo amat penting agar siswa terangsang untuk mengeksplorasi naluri ilmiahnya. Bukankah para ilmuwan menemukan rumus tersebut tidak dengan mudah, bahkan hingga bertahun-tahun melalui proses uji coba yang berulang-ulang?
7. Bowo pernah melihat tayangan televisi yang memuat profil sebuah SD di Krea Selatan. SD tersebut memiliki fasilitas yang lengkap termasuk halaman yang luas yang dipenuhi tanaman. Siswa lebih banyak belajar di luar kelas, terutama saat pelajaran sains. Mereka mengeksplorasi lingkungan untuk memahami pelajaran yang diberikan. Menurut Bowo, itulah salah satu pembelajaran yang mengasah kreativitas siswa dan ia sangat mendambakannya.

Karena dinilai berbeda dengan karakter anak seusianya, Yeni membawa Bowo ke psikiater. Di sana, diketahui bahwa Bowo merupakan anak Gifted, yaitu anak yang menunjukkan bakat istimewa dan biasanya diperoleh dari faktor genetic (keturunan). Anak gifted biasanya memperlihatkan prestasi yang mencengangkan di usia 6-7 tahun dan harus mendapat perlakuan yang sesuai agar prestasinya semakin terasah. Lingkungan tempatnya belajar harus mendukung, bukan malah mencibir.

Bowo mulai menunjukkan banyak prestasi yang membawanya ke berbagai acara dan diliput media massa. Yeni pun melakukan introspeksi dan menyadari bahwa putranya adalah guru yang telah mengajarkan keluhuran akal budi serta menumbuhkan kesadaran betapa pentingnya menghormati keunikan karakter serta pilihan hidup seseorang.

Prestasi Bowo yang sudah diraih, antara lain:

1. Meluncurkan novel The Chronicles of Willy Flarkies pada usia 12 tahun, yang ditulisnya dalam bahasa Inggris sebanyak 450 halaman, padahal Bowo belum pernah les bahasa sama sekali. Namun dengan alasan pasar, novelnya diterbitkan dalam Bahasa Indonesia oleh penerbit.
2. Pemenang 5 besar Lomba Penulisan Cerita Pendek Anak dalam Bahasa Inggris yang diadakan Penerbit Mizan dalam menyambut hari Anak Nasional 2011.
3. Saat buku ini diterbitkan (tahun 2012), sudah membuat 25 lukisan dalam berbagai tema di kanvas. Pada 23 Juli 2010 menjadi peserta pameran lukisan anak Indonesia di galeri nasional Jakarta.
4. Menjadi pembicara di berbagai forum, diantaranya: pembicara tamu di Magister Sains, Fakultas Psikologi Universtias Indonesia, workshop leader di Children & Youth Program UWRF 2011, Workshop Leader di School Program Indonesia Australia Language Foundation Denpasar, Pembicara di pembukaan Konferensi Pers World Book Day 2010, pembicara di seminar Anak Nasional CI+BI Jakarta 2010, pembicara di talkshow “Anak Gifted” di Magister Psikologi Unika Semarang tahun 2011, pembicara di seminar anak CI+BI di Islamic Village Tangerang tahun 2011, dan lain-lain.
5. Diliput berbagai media seperti Trans TV, MNC TV, RRI, Kompas, Koran Jakara, Seputar Indonesia, Radar Bogor, dan sebagainya.

Pengalaman penulis dalam mengasuh anak gifted yang dituangkan dalam buku ini, bisa dijadikan panduan buat orangtua yang memiliki anak gifted atau cerdas istimewa. Karena biasanya orangtua tidak bisa langsung memahami anaknya dan bingung bagaimana harus menyalurkan potensinya yang berlebih. Buku ini juga dilengkapi dengan pengetahuan tentang anak gifted dan bagaimana mengembangkan bakatnya.

Terlepas dari anak gifted, bagi saya sendiri sebagai orangtua, buku ini mengingatkan saya agar menjadi orangtua yang bijak yang bisa memahami anak serta menghargai setiap karakter uniknya. Dengan begitu, anak akan berkembang dengan wajar dan bahagia.