Membangun Kemesraan dalam Rumah
Judul: Membangun Kemesraan dalam Rumah
Penulis: DR. Akram Ridha
Penerbit: Maghfirah Pustaka
Tahun: 2006
Halaman: 288
ISBN: 979-3962-15-1
Hubungan suami istri dalam Islam dibangun atas dua landasan, yaitu landasan rabbani dan insani. Landasan rabbani adalah ketika kita selalu mengaitkan tiap perkara dengan hukum Allah berupa perintah-Nya maupun larangan-Nya. Sedangkan landasan insani adalah apa yang disebut dalam Al-Quran dengan al ma'ruf (kebaikan) yaitu sesuatu yang diketahui fitrah dan akal sehat dimana para pecinta kebaikan saling tolong menolong di dalamnya.
Tanpa landasan di atas, tidak dijamin akan tercipta hubungan timbal balik dalam hak dan kewajiban sehingga menjadi awal problem rumah tangga yang makin berkembang sesuai perjalanan waktu dan pada akhirnya dapat menghancurkan rumah tangga (halaman 10).
Oleh karena itu, suami dan istri hendaknya senantiasa menjaga rambu-rambu Allah SWT dalam rumah tangga dan berbuat baik terhadap pasangan, dengan cara mengenali dan memenuhi kebutuhan pasangan.
Menurut penelitian penulis, ada sepuluh kebutuhan emosional yang dapat dikenali suami dan istri, yaitu:
Pertama: cinta, kerinduan dan kelembutan
Islam mewajibkan suami bergaul dengan istrinya secara baik dengan cara memahami tabiat wanita, melihat kebaikan istri dan memahami posisinya sebagai pimpinan rumah tangga akan dipertanggungjawakan di hadapan Allah SWT. Islam juga mengharuskan istri berbuat baik pada suami, misalnya dengan cara berterimakasih dengan pemberian suami, sabar ketika suami sakit atau bangkrut.
Ada 10 tips dari penulis untuk mencuri perhatian suami. Jika istri mempraktekkannya, dia tidak perlu lagi meminta suami bercerita karena ia akan sendirinya bercerita apa yang ingin dikatakan dan apa yang dirasakannya. Kelima: Selalu bersama di saat senang dan susah Keenam: Ikhlas dan keterbukaan Ketujuh: Cara mencukupi nafkah. Suami memang pencari nafkah utama. Tapi istri bisa membantu suami dengan harta yang ia miliki atau menerima mahar yang tidak terlalu memberatkan suami. Kedelapan: Saling membantu pekerjaan rumah tangga.kesembilan: perhatian terhadap keluargaKesepuluh: Memberi penghormatan dan penghargaan
***
Tema tentang pernikahan tidak akan pernah habis dibahas. Karena menikah adalah bagian dari agama dan kebutuhan umat manusia. Setiap orang akan selalu berusaha menjadi bagian terbaik dalam sebuah pernikahan dengan cara mencari ilmu tentangnya, salah satunya dari buku.
Buku ini seperti orangtua dan pembaca adalah anak-anaknya. Mengapa demikian? Karena buku ini banyak ditulis dalam bentuk nasihat tanpa menggurui dan tanpa memojokkan suami atau istri. Lihat saja nasihat berikut:
"Wahai para suami tercinta, ikhlaslah pada istri, pakailah kesetiaanmu sebagaimana anda ingin supaya istri anda dapat menjadi 'pakaian' setia dalam memenuhi gairahmu. Tuturkan segala apa yang ada dalam lubuk hatimu, sebagaimana anda ingin istri menuturkan segala gairahnya dalam pelukanmu." (Halaman 178).
Buku ini disertai semacam angket pada setiap pembahasan tentang masing-masing kebutuhan emosional suami istri, yang bisa diisi oleh suami dan istri untuk mengetahui seberapa besar kebutuhan emosional mereka terhadap pasangan. Selain itu, tentu saja banyak bertebaran ayat Al Quran dan hadist untuk mendukung pembahasan.
Buku ini sangat baik dibaca oleh suami dan istri. Jangan hanya salah satunya agar pesan di dalamnya dapat dipahami dan dipraktekkan keduanya. Tidak mungkin kan tercapai keharmonisan rumah tangga jika hanya salah satu yang berusaha.
Banyak tips-tips menarik yang disampaikan penulis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan rumah tangga. Tidak sedikit juga kisah-kisah Rasulullah SAW dan para sahabat RA yang bisa diambil sebagai pelajaran hidup berumah tangga.
Comments
Post a Comment