Makhluk Gaib di Sekitar Kita
Judul: Ghost
Among Us
Penulis:
Ambroce Bierce, Erdward Frederic Benson, E. Nesbit, Mark Twain, sabine
Baring-Gould
Penerbit:
Grantika
Tahun terbit:
Januari 2016
Tebal: 192
halaman
ISBN:
978-602-17914-5-5
Harga: Rp 51,000
Pada tahun
1876, sebuah keluarga membeli rumah di salah satu jalan terbaik di sebuah kota.
Mereka adalah keluarga kecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak
perempuan yang beranjak dewasa bernama Bessie. Mereka mempekerjakan dua orang
pelayan, yang satu sebagai tukang masak dan satu lagi pembantu rumah tangga
sekaligus pesuruh bernama Jane.
Suatu hari,
Bessie mengeluh pada ibunya bahwa Jane selalu mengawasinya. Begitu juga dengan
Jane, dia mengeluh pada majikannya kalau Nona Bessie selalu mengawasinya
sehingga Jane merasa tidak nyaman ketika bekerja. Namun, pada kesempatan
lainnya mereka menyanggah perkataan masing-masing. Bessie bilang, yang
mengawasinya bukan Jane melainkan seorang gadis berrambut merah. Begitu juga
kata Jane, yang mengawasinya bukan Bessie melainkan gadis berambut merah.
Kejadian dengan
gadis berrambut merah tidak hanya menimpa Jane dan Bessie, namun juga sang
ayah. Ayah mendapati seorang gadis berambut merah melintasi kamarnya saat ia
sedang bercukur dan ia merasa marah karena menganggap gadis itu tidak sopan.
Walau Nyonya rumah merasa heran ada gadis asing di rumah barunya, ia berusaha
berpikiran jernih. Ia menyuruh Jane mengusir gadis itu jika bertemu lagi
dengannya. Tapi Jane selalu bilang bahwa gadis itu selalu mendadak hilang atau
gadis itu menghindar sambil menutup mukanya. Nyonya rumah juga berusaha
menanyakan perihal si gadis berambut merah pada si tukang masak. Namun anehnya
tukang masak selalu bilang tidak tahu menahu tentang gadis berambut merah yang
masuk ke rumah mereka.
Sampai suatu
hari, Nyonya rumah merasa kaget setengah mati karena ia melihat sendiri gadis
berrambut merah itu sedang memainkan perapian. Gadis itu menghilang ke bagian
lain rumah mereka, tapi ketika nyonya rumah berusaha mencari keberadaannya,
hasilnya nihil.
Beberapa lama
setelah kejadian itu, nyonya rumah dikejutkan dengan kejadian mengenaskan.
Tukang masak mereka terbakar di dapur. Saat diberi pertolongan, tukang masak
itu sempat bercerita bahwa sebenarnya gadis berrambut merah itu adalah gadis
yang dulu bekerja di rumah tersebut. Dulu, tukang masak sangat membencinya
karena gadis berambut merah suka mencampuri urusannya, membaca suratnya
diam-diam dan memata-matainya. Ketika ditegur, gadis berrambut merah itu malah
berbuat kurang ajar. Akhirnya tukang masak kesal dan menumpahkan ketel panas
pada wajah si gadis berambut merah sehingga wajah gadis itu melepuh dan ia meninggal.
Gadis berambut merah itu jugalah yang membuat tukang masak terbakar di dapur,
ia membalas dendam pada si tukang masak!
Lain halnya
dengan kejadian aneh yang dialami oleh David William Duck. Pada tahun 1886, dia
adalah seorang serdadu yang tergabung dalam infanteri-18. Suatu saat ia
mendapat tugas untuk mengantar kirman penting ke Fort C. F. Smith. Ia berangkat
malam hari dan menyembunyikan diri sebisa mungkin karena pada saat itu banyak
orang Indian yang masih suka membunuh.
Walaupun David
sudah berusaha menyembunyikan diri, ternyata masih ada saja orang Indian yang
mengikutinya dan berusaha menembaknya. Si penembak terus memuntahkan timah
panas sehingga David terus berlari menghindar. sampai di tepi jurang, David
berhenti dan bersembunyi di balik bongkahan batu selama 2 hari sambil menahan
lapar dan haus.
Pada hari
ketiga, David merasa putus asa. Ia melompat keluar dan menembakkan senapannya
secara membabi buta. Selanjutnya, ia tidak ingat apapun. Yang diingatnya
hanyalah bahwa ia berjalan tanpa sehelai pakaian pun menuju Fort. C. F. Smith. Sampai
disana, orang-orang heran melihat David. Seorang sersan yang dikenal baik oleh
David mengatakan bahwa ia meragukan orang yang di depannya sebagai David
William Duck dan mengiranya sebagai penipu, karena ia sudah mengubur David 2
hari yang lalu yang tewas dalam sebuah bentrokan. Sersan tersebut menunjukkan
seragam dan surat-surat yang ditemukan bersama jasad David.
***
Kisah tentang “Gadis
Berambut Merah” dan David “Serdadu Bernyawa Dua” merupakan dua kisah yang ada
di buku berjudul “Ghost Among Us” ini. Total ada sepuluh kisah dalam buku yang
diberi tagline “Kumpulan Kisah
Menyeramkan Yang Akan Terus Menghantuimu”. Kisah lainnya bercerita tentang
tempat tidur kosong yang dihuni hantu orang bunuh diri, ada juga kisah tentang
lukisan gadis cantik yang bisa keluar dari lukisan tersebut, kisah seorang
istri yang bangkit dari kematian untuk menyampaikan kebenaran pada suaminya,
dan kisah-kisah lainnya.
Saya memberi
judul tulisan review buku ini dengan judul “Makhluk Gaib di Sekitar Kita”
karena ‘mereka’ memang ada di sekitar kita. Penyebutan kata hantu untuk makhluk
gaib dipakai manusia (mungkin) karena merasa dihantui oleh makhluk gaib ini. Saya
percaya makhluk gaib itu ada di dimensi lain dari dunia manusia. Allah SWT
menyebutkan mereka dalam Alquran sebagai makhluk bernama jin. Jin juga sama
seperti manusia, diperintahkan untuk beribadah kepada Allah SWT. Namun diantara
mereka, ada yang patuh dan tidak pada perintah tersebut.
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)
Mengenai benar
atau tidaknya kisah-kisah dalam buku ini, tidak dijelaskan secara gamblang
apakah kisah-kisah dalam buku ini kisah nyata atau rekaan. Sehingga saya pun
tidak bisa langsung menyebtu buku ini sebagai buku fiksi atau non fiksi. Tidak
ada kata pengantar atau penutup yang bisa memberikan keterangan tambahan
tentang isi buku. Namun dalam beberapa kisah, disebutkan dengan jelas tempat
dan waktu kejadian. Sehingga saya bisa menyimpulkan bahwa penulis menceritakan
kisah-kisah tersebut sesuai dengan yang terjadi di lapangan.
Gaya bahasa dan
cara menceritakan kisah-kisah dalam buku ini menurut saya kurang luwes. Mungkin
karena buku ini terjemahan sehingga ada saja kalimat yang menurut saya kurang
enak ketika dibaca. Ini penilaian saya sebagai penikmat buku, bukan ahli
bahasa. Misalnya saja dalam satu kalimat terasa panjang dan melelahkan saat
dibaca, seperti pada kalimat berikut dan kutipan di akhir tulisan ini.
“Kadang, seperti yang kutahu, hujan salju akan turun, biasanya akan berlangsung selama 48 jam, lalu disusuk oleh sepuluh hari tak berawan, dengan suhu dingin yang bahkan mencapai 0 derajat pada malam hari, tapi matahari terus bersinar cerah sepanjang siang” (halaman 1).
Cover buku yang
berwarna hitam dengan gambar mata burung hantu yang menyala lebar, mewakili isi
buku yang berisi kisah-kisah menyeramkan tentang hantu. Untuk penggemar cerita horror,
buku ini bisa menjadi salah satu koleksimu yang bisa dibaca dimanapun, di waktu luang, karena ringan dibawa kemanapun kita pergi. Bagi saya yang jika bepergian membawa buku -jaga-jaga jika harus menunggu, bisa memanfaatkan waktu dengan membaca- , buku ini ukuran dan beratnya pas untuk masuk ke tas wanita.
Bagi saya sendiri, manfaat dari buku ini bisa
menambah kekayaan literasi dan pengetahuan kita tentang dunia yang di luar
kekuasaan kita. Tidak perlu takut, karena sejatinya manusia itu lebih mulia
dengan kemampuan berfikirnya dan ketaatannya pada Tuhan.
Kita juga
perlu tahu kalau seorang manusia meninggal, jiwanya akan kembali pada Tuhannya,
Allah SWT, untuk menerima pertanggungjawaban atas kehidupannya di dunia. Makhluk gaib yang menampakkan diri pada manusia bisa jadi karena berbagai hal: untuk menggoda manusia, manusia dalam keadaan lelah atau kurang dzikir, atau hal lainnya. Arthur dalam kisah berjudul “Bangkit dari Kematian” pun menyadari bahwa
istrinya yang sudah meninggal tidak akan kembali untuk selama-lamanya.
“Entah yang kualami itu katalepsi –seperti yang dokter katakan- atau apakah kekasihku memang benar-benar kembali dari kematian padaku yang mencintainya, aku tak pernah tahu pasti; tapi aku tahu pasti mengenai satu hal ini –bahwa, seandainya aku mengulurkan tanganku padanya sewaktu dia berdiri di kaki tempat tidurku- seandainya aku mengatkan, “Ya, meskipun kau bangkit dari kematian, sayang- sekalipun kau kembali dari neraka, kembalilah, kembalilah padaku!” -andai saja saat itu aku memiliki ruang di hatiku yang pengecut ini untuk ditempati apapun selain rasa takut tak masuk akal yang membuhu cinta, sekarang aku tak akan sendirian di sini. Saat itu aku malah menjauh darinya; aku tak sanggupmenerima kehadirannya sepenuh hati. Sekarang dia tidak akan pernah menemuiku lagi. Untuk apa aku terus hidup?” (halaman 192)
Oh ya, jika teman-teman berminat membeli buku ini, boleh menghubungi penerbitnya langsung untuk mendapat diskon sebesar 30%. Lumayan loh, dari harga Rp 51,000 menjadi Rp 35,700! Berikut ini adalah sosial media Penerbit Grantika yang bisa teman-teman hubungi untuk pemesanan buku. Selain buku berjudul "Ghost Among Us" ini, ada juga banyak buku lainnya yang bisa dipesan disana.
Fanspage: Penerbit Grantika
Twitter: @grantikabooks
Iya ya mba.. Terjemahannya kaku banget.. Padahl sepertinya menarik.. Aku suka nih cerita2 yg serem begini :D. Walopun sesudahnya jd srg mnta ditemenin kemana2 :p
ReplyDeleteBaca ini jadi takut mau ke kamar mandi wkwk
ReplyDeleteaku belum pernah baca serial hantu mba, jadi pengen beli makasi y mba reviewnya
ReplyDeleteBener kata mbak leyla, jadi takut ke kamar mandi.hihihi
ReplyDeleteMemang harus percaya sih tapi bukan utk ditakuti TFS mbak reviewnya :)
ReplyDeletesaya suka cerita-cerita horor tapi nanti kalau tidur kadang suka kebayang-kebayang sendiri
ReplyDeletecovernya sudah cukup mewakili isi dlm buku yg mengangkat tema horor
ReplyDeleteHuaaah serem banget.... huhuhu...
ReplyDelete