Yang Tersimpan di Sudut Hati
Judul: Yang Tersimpan di Sudut Hati
Penulis: Ade Anita
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun: 2013
Tebal: 457 halaman
ISBN: 9786020221120
Solasfiana tinggal di sebuah rumah limas (rumah khas Palembang) bersama orangtua, dua adiknya dan keluarga besar ayahnya. Mereka menempati bagian rumah yang paling belakang. Hal ini dikarenakan status Aslam, sang ayah, yang pendidikannya lebih rendah dari saudaranya yang lain dan penampilan fisiknya yang cacat sejak lahir.
Solasfiana gadis yang cukup pintar. Ia berhasil membawa nama baik sekolahnya dengan menjadi wakil sekolah dalam lomba cepat tepat bersama kedua temannya, Gaffar dan Sofyan. Pada Sofyanlah cinta masa remaja milik Solasfiana bersemi. Diam-diam, Sofyan pun memiliki rasa yang sama pada Solasfiana.
Suatu malam, keluarga Solasfiana dihebohkan dengan teriakan Wak Hasni, kakak Aslam. Nafas wak Hasni tersengal. Seluruh anggota melihat Wak Hasni mencekik lehernya sendiri. Tak lama kemudian, Wak Hasni terbangun dan berkata bahwa ia bermimpi buruk. Dalam mimpinya terlihat seseorang akan mencekiknya, seseorang yang sangat dikenalnya yaitu istri Aslam sekaligus ibunya Solasfiana, Mak Pinah.
Penulis: Ade Anita
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun: 2013
Tebal: 457 halaman
ISBN: 9786020221120
Solasfiana tinggal di sebuah rumah limas (rumah khas Palembang) bersama orangtua, dua adiknya dan keluarga besar ayahnya. Mereka menempati bagian rumah yang paling belakang. Hal ini dikarenakan status Aslam, sang ayah, yang pendidikannya lebih rendah dari saudaranya yang lain dan penampilan fisiknya yang cacat sejak lahir.
Solasfiana gadis yang cukup pintar. Ia berhasil membawa nama baik sekolahnya dengan menjadi wakil sekolah dalam lomba cepat tepat bersama kedua temannya, Gaffar dan Sofyan. Pada Sofyanlah cinta masa remaja milik Solasfiana bersemi. Diam-diam, Sofyan pun memiliki rasa yang sama pada Solasfiana.
Suatu malam, keluarga Solasfiana dihebohkan dengan teriakan Wak Hasni, kakak Aslam. Nafas wak Hasni tersengal. Seluruh anggota melihat Wak Hasni mencekik lehernya sendiri. Tak lama kemudian, Wak Hasni terbangun dan berkata bahwa ia bermimpi buruk. Dalam mimpinya terlihat seseorang akan mencekiknya, seseorang yang sangat dikenalnya yaitu istri Aslam sekaligus ibunya Solasfiana, Mak Pinah.
Wak Hasni mencurigai Mak Pinah menggunakan ilmu hitam atau santet. Kecurigaannya semakin menjadi-jadi saat satu persatu anggota keluarganya dan tetangga meninggal dunia. Mulai dari ayah Solasfiana, kakek Solasfiana dan beberapa tetangga. Belum lagi, rejeki yang berturut-turut diterima Solasfiana dan keluarganya, makin membuat Wak Hasni gerah.
Puncak dari tragedi di keluarga Solasfiana adalah saat masyarakat berbondong-bondong mengepung rumah keluarga Solasfiana dan memfitnah mereka sebagai tukang santet. Hal ini dikarenakan warga melihat bola api melayang dari atas rumah Solasfiana, sesaat sebelum orang-orang yang diduga kena santet meninggal.
Rapat warga akhirnya memutuskan bahwa Solasfiana dan keluarganya harus pergi dari dusun mereka sendiri. Kemanakah Solasfiana dan keluarga pergi, padahal tak satupun saudara yang mereka miliki? Bagaimanakah nasib Solasfiana dan keluarganya? Akankah mereka akhirnya menemukan tempat untuk bertahan hidup? Atau sebaliknya, Solasfiana dan keluarganya akan terlunta-lunta tanpa arah? Bagaimana juga kisah cinta Solasfiana pada Sofyan? Akankah mereka bertemu pada muara yang sama?
Puncak dari tragedi di keluarga Solasfiana adalah saat masyarakat berbondong-bondong mengepung rumah keluarga Solasfiana dan memfitnah mereka sebagai tukang santet. Hal ini dikarenakan warga melihat bola api melayang dari atas rumah Solasfiana, sesaat sebelum orang-orang yang diduga kena santet meninggal.
Rapat warga akhirnya memutuskan bahwa Solasfiana dan keluarganya harus pergi dari dusun mereka sendiri. Kemanakah Solasfiana dan keluarga pergi, padahal tak satupun saudara yang mereka miliki? Bagaimanakah nasib Solasfiana dan keluarganya? Akankah mereka akhirnya menemukan tempat untuk bertahan hidup? Atau sebaliknya, Solasfiana dan keluarganya akan terlunta-lunta tanpa arah? Bagaimana juga kisah cinta Solasfiana pada Sofyan? Akankah mereka bertemu pada muara yang sama?
***
Novel karya Ade Anita ini memiliki latar budaya Palembang, Sumatera Selatan. Saat membaca novel ini, saya seperti melihat Sungai Musi di depan mata. Saya merasakan undak-undak tangga rumah limas. Dan saya merasakan kayanya tanah palembang dengan hutan belantara, hasil buminya seperti durian dan madu hutan, serta kekayaan kulinernya. Saya bisa merasakan keindahan dan keasrian alam Palembang yang diceritakan dalam novel ini dengan detail.
Novel ini menceritakan konflik keluarga yang sering terjadi pada tiap keluarga pada umumnya, seperti masalah warisan dan keadilan dalam membagi kasih sayang. Mbak Ade membungkus konflik ini dengan baik sehingga pembaca bisa turut merasakan kesedihan, kemarahan, dendam dan berbagai emosi yang ada. Saya pun dengan spontan menitikkan air mata saat Aslam meninggal drngan tragis karena jatuh dari atas pohon durian dengan kondisi tulang retak. Ah, siapapun mendengar dan membaca berita kematian pasti jadi pilu. Apalagi yang meninggal adalah sosok ayah yang jadi tulang punggung keluarga dan kebanggaan anak-anak.
Pembaca bisa mengambil berbagai pesan tersirat dari novel ini. Hidup itu naik turun dan banyak ujiannya. Dalam menghadapi berbagai ujian hidup, manusia hendaknya sabar, kembali semangat setelah terpuruk, dan tetap berprasangka baik pada Allah SWT.
Novel ini menceritakan konflik keluarga yang sering terjadi pada tiap keluarga pada umumnya, seperti masalah warisan dan keadilan dalam membagi kasih sayang. Mbak Ade membungkus konflik ini dengan baik sehingga pembaca bisa turut merasakan kesedihan, kemarahan, dendam dan berbagai emosi yang ada. Saya pun dengan spontan menitikkan air mata saat Aslam meninggal drngan tragis karena jatuh dari atas pohon durian dengan kondisi tulang retak. Ah, siapapun mendengar dan membaca berita kematian pasti jadi pilu. Apalagi yang meninggal adalah sosok ayah yang jadi tulang punggung keluarga dan kebanggaan anak-anak.
Pembaca bisa mengambil berbagai pesan tersirat dari novel ini. Hidup itu naik turun dan banyak ujiannya. Dalam menghadapi berbagai ujian hidup, manusia hendaknya sabar, kembali semangat setelah terpuruk, dan tetap berprasangka baik pada Allah SWT.
Terima kasih banyak Kania utk reviewnya.
ReplyDeletesama-sama..mba
Deletenovel yg deket bgd dg keseharian kita ya mak, ah jd pgn punya novelnya
ReplyDeletesaya bacanya di Ijak
Deletereview buku critical eleven dong, ika natassa
ReplyDeleteNtar cari bukunya dl :)
DeletePenasaran sama endingnya. Pengen tau happy ending, sad ending atau menyisakan pertanyaan? hehehe.... Setting Palembangnya mengingatkan aku sama cerita film Di Rumah Ada Surga
ReplyDeletenah film itu blm nonton saya
Deletecerita novelnya hampir mirip dengan keseharian kita tuh
ReplyDeleteya, novel ini terinspirasi dari kisah nyata
Deletethx banget reviewnya yah
ReplyDeletesama-sama
DeleteIzin berkunjung dan nyimak langsung artikelnya ya gan? :)
ReplyDeletewah karya dari Ade Anita lagi nih, memang khas sekali tulisannya
ReplyDeleteAku juga jual buku di bukalapak, ayo silahkan mampir. Khususnya temen2 mahasiswa
ReplyDeleteAaah keren banget ceritanya
ReplyDeleteUlasan yang bagus. InsyaAllah bukunya juga akan bagus di pasar dan hati pembaca.
ReplyDeleteresensi yang runtut, jadi ingin membacanya.... salam pendidikan
ReplyDeletedari reviewnya sepertinya sangat menarik jadi pengen baca lebih lengkapnya
ReplyDeleteWah, asyik kali berkunjung ke sini, banyak buku-buku, jadi iri.
ReplyDeletekeren tulisanya.. mklo mo beli dimana ya?
ReplyDeletedi toko buku atau coba hubungi penerbitnya ya
Deletemenarik banget tuh review novelnya. penasaran dengan isi keseluruhannya. ceritanya aja menarik, pasti laku banget ini novel di pasaran. hehe pengen punya bukunya...
ReplyDeletebagus reviewnya, semoga makin sukses mbak
ReplyDelete