(Review) Temui Aku di Surga

Judul: Temui Aku di Surga
Penulis: Ella Sofa
Penerbit: PT Elex Media Komputindo
Tahun: 2014
Tebal: 279 halaman
ISBN: 978-602-02-1360-6

Malik memutuskan untuk keluar dari gank yang diikutinya setelah ia terkena sabetan clurit teman se-gank-nya. Ia bertobat dengan menimba ilmu di  pesantren. Namun karena ibunya sakit, Malik keluar dari pesantren untuk menemani ibunya yang habis operasi.

Sementara itu, Yudho harus mengubur impiannya untuk kuliah karena keterbatasan biaya. Maka ketika Solikin mengajaknya bekerja di toko kaca miliknya, Yudho pun menyambut baik.

Yudho dan Malik bertemu tak sengaja saat Yudho mampir ke rumah Pak Rohmadi, orangtua Malik, untuk melihat burung-burung beliau. Yudho memang penggemar burung. Ia mengenal Pak Rohmadi saat mengantar pesanan kaca ke lokasi sekitar pak Rohmadi tinggal.

Sejak saat itu, Yudho dan Malik menjadi sahabat dekat. Bahkan akhirnya Yudho keluar dari toko kaca milik Solikin dan merintis usaha kaca bersama dengan Malik.

Keluarnya Yudho dari toko kaca Solikin, membuat Solikin dendam. Ia berusaha mencelakai Malik dan melakukan kecurangan saat Yudho menjalani seleksi petinggi desa. Namun berkat istri yang sabar dan selalu menasihati, akhirnya Solikin sadar akan kesalahannya dan menyerahkan diri pada polisi.

Malik sendiri meninggal karena tabrak lari. Hal ini sempat membuat Hesti bersedih. Hesti adalah wanita penghafal Alquran yang disukai Malik dan Yudho. Namun Hesti akhirnya sadar bahwa ini sudah takdir Allah dan ia hanya berharap bertemu Malik dan Yudho di surga nanti.

***


Ini adalah buku pertama yang saya review di tahun 2016. Waktu itu lagi jalan-jalan di Giant Bintaro dan lihat tumpukan buku diskon di halaman pusat belanja itu. Langsung aja deh saya lihat-lihat dan menemukan penulis yang familiar di telinga saya. Ella Sofa, adalah penulis yang tergabung di Komunitas Be A Writer, komunitas yang juga saya ikuti. Saya pilih buku karya Ella Sofa berjudul Temui Aku di Surga ini dan dan satu lagi buku anak untuk putri kecil saya. 

Tokoh utama cerita adalah Malik dan Yudho, dua pemuda yang punya kemiripan dari segi fisik. Ada juga Solikin, pemilik usaha toko kaca yang dendam setelah ditinggalkan Yudho. Ada petinggi Thamrin yang melakukan segala cara, bahkan kekerasan, untuk meraih suara dalam pemilihan petinggi desa. Ada Yayuk, istri Solikin, yang sangat sabar dan selalu menasihati suaminya saat khilaf.

Alur cerita terasa sangat lambat di awal. Saya sempat bertanya pada diri sendiri, konfliknya dimana ya. Eh, di tengah-tengah cerita dan menjelang akhir baru deh berbagai kejadian di luar dugaan terjadi. Yaitu pada saat peristiwa pemilihan petinggi desa dan meninggalnya Malik. Berbagai intrik yang dilakukan petinggi Thamrin untuk memenangkan pemilihan, mengingatkan pembaca bahwa kehidupan politik itu bisa sangat kotor jika niatnya tidak baik. Pemilihan petinggi desa biasanya diwarnai dengan penyuapan, pengerahan kaum abangan, jual beli suara, main dukun, dan sebagainya.

Bahkan ketika niat sudah baik namun orang di sekeliling kita membisikkan hal yang kurang baik, bisa-bisa kita terjerumus pada hal yang kotor juga. Seperti halnya Yudho yang disuruh datang ke dukun untuk memenagkan pemilihan. Untunglah Yudho pemuda yang cerdas. Dia hanya percaya pada kekuatan doa dan usaha.


Tokoh Yayuk juga membuat saya kagum. Saat Solikin mabuk dan berceloteh tentang perbuatan buruk yang dilakukannya, Yayuk dengan sabar menunggu Solikin sadar dan menceritakan yang terjadi. Saat Solikin demam karena teringat kesalahannya, Yayuk dengan sabar merawatnya. Yayuk juga yang menemani Solikin saat menyerahkan diri ke polisi. Istri yang menuntun suami ke kebenaran, itulah perhiasan dunianya Solikin.

Bersetting di sebuah desa di wilayah Jepara, ending cerita ini sungguh tak terduga. Ternyata penyebab meninggalnya Malik sama sekali tidak terkait dengan Solikin dan petinggi Thamrin, namun seseorang dari masa lalu Malik. Saya pikir, Hesti akan berjodoh dengan Yudho setelah Malik meninggal. Ternyata tidak dan Hesti malah pergi menuntut ilmu nun jauh di negeri Mesir.

Selamat Ella Sofa, buku ini berhasil membuat saya tidur larut karena penasaran dengan akhir ceritanya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Giveaway Buku Republika

Review Buku Iyan Bukan Anak Tengah

19 Jurus Menulis Sukses Tanpa Stres