Senyum Sang Bidadari

Judul: Senyum Sang Bidadari
Penulis: Nurie Maya, Anggarani Ahliah Citra, Maya Madu, dkk.
Penerbit: Lovrinz Publishing
Tahun: 2015
Tebal: 111 halaman
ISBN: 978-602-0849-10-2





Cerita cinta antara lelaki dan perempuan selalu tak ada habisnya untuk dibahas, selalu ada perasaan suka dan duka yang menyertai. Cerita cinta yang ini berbeda. Karena selalu ada Tuhan, Allah SWT, yang menyertainya.

Ada cerita tentang Reza. Seorang bapak tua selalu menemui Reza di sekolahnya dan memberi hadiah. Awalnya Reza bingung siapakah bapak tua itu. Lewat percakapan antara ibu dan neneknya, Reza tahu bahwa bapak tua itu adalah ayah dari ayahnya (kakeknya). Dulu, kakeknya itu menentang pernikahan ayah dan ibunya Reza. Kakeknya menikahkan ayahnya dengan wanita lain. Takdir Allah SWT berkehendak lain. Ayahnya meninggal dalam kecelakaan tanpa meninggalkan keturunan.

Dalam usia tuanya dan sakit-sakitan, kakeknya itu merindukan cucu satu-satunya yaitu Reza. Ibu Reza akhirnya mau juga bersilaturahim dengan mertuanya itu, walau awalnya masih menyimpan rasa sakit hati. Bagaimanapun, menyambung tali silaturahim itu banyak kebaikannya.

Ada juga cerita tentang Rahma. Hati Rahma hancur saat mendapat kakinya sudah diamputasi. Ya, Rahma mendapat kecelakaan! Padahal tak lama lagi ia akan menikah dengan seorang pemuda relijius bernama Adam. Rahma pasrah dan ikhlas pada Allah SWT jika memang Adam bukan jodohnya. Pemuda mana yang mau menikah dengan gadis cacat yang hanya mempunyai satu kaki seperti dirinya. Diluar dugaan Rahma, ternyata Adam tetap memilih Rahma sebagai istrinya. Adam menganggap, Allah SWT tak akan memberi ujian diluar kemampuan hamba-Nya.

Lain lagi cerita tentang Lily, seorang wanita yang memiliki profesi di bidang entertainment. Suatu malam setelah bekerja, dia dihampiri oleh seorang wanita bercadar. Wanita itu mengatakan pada Lily untuk kembali pada Allah SWT yang sangat mencintainya. Karena dianggap mengganggu sang public figure, wanita itu diamankan polisi. 



Di rumah, Lily jadi teringat masa lalunya. Dulu, dia adalah seorang perempuan anggun berhijab. Kekecewaan pada sang suami yang memilih berpoligami, membuat Lily melepas hijabnya. Perkataan perempuan bercadar tadi terus terngiang di hati Lily, bahwa Allah Yang Maha Mencintai hamba-Nya, ingin dia ‘kembali’. Ada rasa sesal di hatinya, sebuah rasa yang cukup untuk membuatnya menelepon seorang pengacara -yang juga mantan suaminya- untuk membebaskan wanita bercadar.

Itulah 3 dari 12 cerita pendek dalam buku kumpulan cerita pendek berjudul “Senyum Sang Bidadari”. Bahasa yang ringan dan tema yang menarik (yaitu cinta) membuat membaca buku ini tak butuh waktu lama. Dalam setengah jam rasanya sudah bisa tuntas membaca buku ini tanpa interupsi.

Judul cover membuat rasa penasaran ingin mengetahui isi buku. Namun, judul cover dan ilustrasi cover rasanya tidak match. Judulnya Senyum Bidadari, tapi ilustrasi tidak menampakkan wajah yang tersenyum namun tertutup cadar. Satu atau dua cerita kurang greget karena konfliknya kurang menggigit. Namun, secara keseluruhan cerita-cerita dalam buku ini sarat makna dan pembelajaran hidup. Bahwa, mencintai manusia itu harus didasarkan pada kecintaan pada Ilahi. Buku ini cocok dibaca untuk mereka yang sedang mencari cinta sejati baik remaja maupun dewasa.



Keterangan: Buku "Senyum Sang Bidadari" dan bros Evaldin Art merupakan hadiah dari giveaway di www.id-elra.com. 


Comments

Popular posts from this blog

Review Buku Komik Fiqih Untuk Muslim Cilik

[Blogtour dan Giveaway] Departemen Hati

Aplikasi Pencari Rezeki